Senin, 22 September 2008

Ujianpun Datang

2 Minggu sudah bulan yang penuh berkah kami lalui. Namun begitu sedikit ibadah yang kami jalani. Bahkan masih banyak ibadah-ibadah yang kami lalaikan. Padahal Allah menjanjikan, kalau setiap amalan-amalan Ibadah Sunnah akan dilipatgandakan pahalanya sama dengan amalan Ibadah Wajib pada bulan di luar bulan Ramadhan..

Sedangkan untuk amalan yang wajib, akan dilipatgandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat dari amalan yang sama di bulan di luar Ramadhan.

Senin, 15 September 2008, Setelah berbuka puasa dengan menu 'sekenanya', diteruskan sholat magrib berjamaah di Kantor Istri (daerah Cikini), tepat pukul 6.40 akhirnya kami berkunjung ke RSIA Tambak. Langsung dilayani oleh CS RSIA Tambak. Setelah menunggu sekitar 40 menit, akhirnya kami dapat giliran.

Setelah berkonsultasi cukup lama dengan Dokter Kandungannya, akhirnya kami berdua diajak ke tempat khusus untuk melihat USG. Setelah cukup lama kami diberikan penjelasan mengenai kondisi dari janin yang ada ditubuh Istri tercinta, dokter kandungan memperlihatkan bahwa ada pendarahan, tapi pendarahan itu tidak keluar. Dokter bilang, apabila pendarahan ini terus bertambah banyak (besar), maka dikhawatirkan akan membahayakan si janin.

'Deeegghh..' Ya Allah.. apa sebenarnya yang terjadi ?". Setelah diberikan saran-saran oleh Dokter tersebut, akhirnya istri disuruh 'Bed Rest' selama 7 hari.

Rasa sedih, khawatir dan bersalah selalu bergelayut dalam pikiranku. Cuman rasa berserah diri sama Allah yang bisa kami lakukan, selain terus berikhtiar. Alhasil aku merangkap sebagai kepala rumah tangga sekaligus Ibu rumah tangga. Ya maklum, kami cuman hidup berdua di sebuah rumah kontrakan yang sederhana. Jadi semuanya aku lakukan sendiri untuk melayani istri tercinta.

Alhamdulillah, hikmahnya aku jadi mulai bisa belajar memasak (hehehe...), mulai dari masak sayur sop, cap cay, dan sayur yang cepat saji sudah bisa aku kuasai (hehe.. sombong bangett y.. tp gak tau deh rasanya.. hehe).

Aku masih terus belajar untuk berbuat baik dan bersabar, terutama untuk istri tercinta. Ya Allah.. berilah kami ketabahan dalam menghadapi ujian-Mu ini.

Semoga kami diberikan amanat anak yang Sholeh dan Sholehah yang akan lahir dari rahim istri tercinta.

2 Minggu sudah bulan yang penuh berkah kami lalui. Namun begitu sedikit ibadah yang kami jalani. Bahkan masih banyak ibadah-ibadah yang kami lalaikan. Padahal Allah menjanjikan, kalau setiap amalan-amalan Ibadah Sunnah akan dilipatgandakan pahalanya sama dengan amalan Ibadah Wajib pada bulan di luar bulan Ramadhan..


Sedangkan untuk amalan yang wajib, akan dilipatgandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat dari amalan yang sama di bulan di luar Ramadhan.

Senin, 15 September 2008, Setelah berbuka puasa dengan menu 'sekenanya', diteruskan sholat magrib berjamaah di Kantor Istri (daerah Cikini), tepat pukul 6.40 akhirnya kami berkunjung ke RSIA Tambak. Langsung dilayani oleh CS RSIA Tambak. Setelah menunggu sekitar 40 menit, akhirnya kami dapat giliran.

Setelah berkonsultasi cukup lama dengan Dokter Kandungannya, akhirnya kami berdua diajak ke tempat khusus untuk melihat USG. Setelah cukup lama kami diberikan penjelasan mengenai kondisi dari janin yang ada ditubuh Istri tercinta, dokter kandungan memperlihatkan bahwa ada pendarahan, tapi pendarahan itu tidak keluar. Dokter bilang, apabila pendarahan ini terus bertambah banyak (besar), maka dikhawatirkan akan membahayakan si janin.

'Deeegghh..' Ya Allah.. apa sebenarnya yang terjadi ?". Setelah diberikan saran-saran oleh Dokter tersebut, akhirnya istri disuruh 'Bed Rest' selama 7 hari.

Rasa sedih, khawatir dan bersalah selalu bergelayut dalam pikiranku. Cuman rasa berserah diri sama Allah yang bisa kami lakukan, selain terus berikhtiar. Alhasil aku merangkap sebagai kepala rumah tangga sekaligus Ibu rumah tangga. Ya maklum, kami cuman hidup berdua di sebuah rumah kontrakan yang sederhana. Jadi semuanya aku lakukan sendiri untuk melayani istri tercinta.

Alhamdulillah, hikmahnya aku jadi mulai bisa belajar memasak (hehehe...), mulai dari masak sayur sop, cap cay, dan sayur yang cepat saji sudah bisa aku kuasai (hehe.. sombong bangett y.. tp gak tau deh rasanya.. hehe).

Aku masih terus belajar untuk berbuat baik dan bersabar, terutama untuk istri tercinta. Ya Allah.. berilah kami ketabahan dalam menghadapi ujian-Mu ini.

Semoga kami diberikan amanat anak yang Sholeh dan Sholehah yang akan lahir dari rahim istri tercinta.

1 comments:

Anonim mengatakan...

Dibalik ujian, Allah persiapkan hikmah yang tersembunyi. Hanya bagi Hambanya yang bertakwa, akan ada balasan yang setimpal.

Ya Allah...

Apapun Ibadah Kami Jadikan itu sebagai tanda syukur dan tanda bakti kami kepada-Mu

Recent Comments

Promo/Iklan

 
Copyright © 2010 An-Nafsy' | Design : Noyod.Com Sponsored by NewBloggerTemplates